Jalan Cinta Allah

9/21/2014 07:02:00 AM Senja Kemuning 0 Comments





            Dalam perbatasan senja , langit berwarna jingga,kupu-kupu terbang mengintari ilalang. Hembusan angin yang merdu melelapkan hati yang sedang kacau. Namun indah senja ini tak berlaku untuk Hasna Fikriyah gadis cantik dengan hidung yang indah sekilas memang ia seperti keturunan Arab-Jerman.
“Ya Allah, kenapa itu semua terjadi !!!
Kenapa harus seperti ini setelah kami melakukan lamaran itu. Aku malu”
Teriak Hasna di dalam kamar sejak tadi pagi ia tak mau keluar kamar dan hanya menangis berteriak.Mungkin saja itu yang disebut dengan orang patah hati.
“Nak, keluarlah ibu mau ngobrol sama kamu, keluar ya nak”, Pinta ibu dengan lirih sepertinya Ia tahu persis bagaimana perasaan anaknya.
“Ibu , hasna malu bu.tidak mau keluar kamar, hasna malu bu” timpal hasna dengan nada isak tangis.
“Ibu paham, ibu mengerti na , tapi izinkan ibu masuk dulu ya nak” kembali ibu membujuk putri kecilnya.
            Tak lama hasna membukan pintu untuk ibunya. Segera lah ia memeluk malaikat cinta penerang dalam kegelapan serta muara dalam dahaga.
“Ibu,Hasna salah apa ya ? hasna tau, hasna itu wanita biasa tapi tak seharusnya seperti ini kan bu? Apa lagi pemutusan ini seminggu setelah acara lamaran itu bu!!!
hasna tak tau lagi bu, malu kah ? sedih kah ? kecewa kah? Hasna bingung bu”
“Hasna dengarlah ibu,mungkin saja memang dia bukan jodoh hasna dan berterima kasihlah kepada Allah karena  Allah menunjukkan siapa dia sebelum kalian benar-benar mengucap janji suci di hadapan-Nya. Percaya sama ibu jodoh terbaik dari Allah telah di siapkan untuk hasna.Tak perlu menangis hanya karena kehilangan laki-laki tidak berjodoh dengan husna” lembut nasehat ibu hasna sehingga mampu membendung hujan air mata dari langit air mata hasna.
*****
            Purnama begitu sempurna diatap langit,bintang jingga berkelap-kelip nyanyian malam semakin terdengar.
Ya Robbi Ya Izzati
Izinkan malam ini aku bersimpu lemah
Dalam sujud cintaku kepada-Mu
Ya Robb
Aku begitu merindukan hadirnya
Sosok yang Engkau takdirkan untukku
Dan patut aku rindukkan karena-Mu
Ku mohon dalam senyapku
Ya Robbi segeralah kami pertemukan
Dengan jalan cinta yang Engkau Ridhoi.
Aamiin

            Sinar pagi memaksa masuk kedalam lubang-lubang kecil dalam bumi,daun-daun yang berserakan karena tiupan angin dan suara gemercik jernih air mengalir. Membuat seleruh sendi-sendi umat manusia ingin selalu memuji kebesaran Illahi. Maka Nikmat Tuhan mata yang akan kamu dustakan?
“Assalamu’aalaaikum” Suara anggun terdengar dari dalam rumah.
“Wa’alaikum salam , . . MasyaAllah Airah”
“Iya naa , afwan sebelumnya ana kesini membawa kabar bahagia” terang airah kepada hasna.
“Allahukabar , Boleh aku tebak.!! Pasti kabar kalau kamu akan melaksanakan akad nikahkan ra” Timpal semangat dari hasna karena kehadiran sosok teman yang hampir 5 tahun tak bertemu.
“Alhamdulillah , Allahuakbar , iya naa” senyum pun tersimpul di pipih anggun aira.
“Sama siapa ra?”
“Alhamdulillah beliau dulu adalah teman sekolah waktu sma naa, ternyata Allah menjodohkan kami berdua setelah lama kita tak bertemu , mungkin ini yang disebut dengan jalan cinta Allah.Aku dan dia langsung melakukan khitbah dan sebulan kemudian kami langsung menikah. Dan ini undangan walimatul ‘urs nya” Terang Airah.
Hasna nampak meresapi setiap cerita yang dijelaskan Airah, batinnya mulai berkata
“Allah satukkanlah aku dan dia dengan jalan cinta-Mu”
“Afwan naa. Kamu kapan nyusul” dengan sedikit senyum
“Mohon doanya untuk segera dipertemukkan dengan jodoh dari sisi-Nya raa, aku juga berusaha untuk lebih mendekat diri kepada-Nya” Sambil menundukkan pandangannya isyarat bahwa dia sangat berharap pertemuan indah denganya.
“MasyaAllah naa, keasikan mengobrol jadi lupa,perkenalkan ini saudara sepupu ana.Namanya Afdal Afif”
            Tak ada kata-kata yang terucap dalam perkenal itu hanya senyum dan isyarat tangan untuk menunjukkan bahwa mereka saling menghargai satu sama lain.
******
            3 hari kemudian terlihat kembali langkah kaki wanita anggun di depan pintu rumah hasna.Awan cerah dan bunga bermekaran menyambut kedatangannya.
“Naa, disini ana hanya menyampaikan maksud hati datang kesini,Sepupu ana afdal ingin mengajak kamu untuk bertaa’arufan dan apabila ada kecocokan dan tak ada halangan afdal ingin segera meminangmu”
Hana hanya terdiam batinnya terus memuji kepada Allah ia masih tak percaya bahwa akan secepat ini do’anya terjawabkan.
“Naa. Ana tak sedang bercanda percayalah padaku , afdal begitu serius padamu bukan begitu cepat namun hanya saja ia tak ingin nafsu iblis pun ikut serta masuk kedalam hatinya”
“Bismillah. .ana terima ajakkan ta’arufan ini,semuga ini adalah jalan cinta dari Allah untukku”
“Alhamdulillah ya Robb engkau begitu cepat mengabulkan doa hamba-Mu” Batin Hasna.


salah satu cerpen terpilih dalam antologi buku "Ta'aruf | jalinan menuju halal" penerbit asrifa 2014

0 komentar: