Indahnya Pertemuan Karena-Mu

9/24/2014 09:39:00 AM Senja Kemuning 0 Comments

Langit begitu cerah , awan biru dan awan putih membentang luas diatap langit , mataharii yang tersenyum sempurna dan hembusan angin penyemangat melengkapi suasana pagi.
                Dari sudut kamar kecil terdengar suara merdu gadis berkerudung ungu, alunan nada dan sempurnanya tanda baca membuat semua yang mendengarnya ikut luluh dan menyampur dalam doa.Sebagai penutup disurat terakhir dipagi  hari ia senantias membaca qur’an surat Al-baqaroh ayat 286
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebaikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo’a): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma’aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”.
“Ya Aziz , Teguhkanlah hati kami , Kuatkanlah Iman kami tentuntunlah kami dalam jalan-Mu agar kami tak tergolong kedalam orang-orang yang keliru” aamiin
                Detak jam kian berjalan, masa pun ikut berlalu , dibalik kamar kecil Qatrunnada ada lebih akrab dipanggil runna ia mulai mempersiapkan segala macam perelengkap jihad mencari ilmu. Ia tutup mushaf qur’annya yang bersampul ungu, bersegeralah ia keluar menutup rapat kamar kecilnya.

“Mbak Runna sudah siap-siap ya mbak bukannya kuliahnya di mulai jam 10 mbak” Sapa alina yang sedang asik menonton tv.
“Iya mbak alina, tapi kan lebih cepat lebih baik kan mbak” sembari menunjukkan senyum terindah dar wajahnya.
“Kaya iklan-iklan itu ya mbak”(hehehe) canda kembali alina.
                Runna hanya menjawab dengan senyum sempurna diwajahnya, ia mulai langkah kembali langkahnya menujuh kampus tercinta belum genap sepuluh langkah ia meninggal alina tiba-tiba. .

“Runna... Runna... tunggu aku” Suara kencang dibalik pintu.
                Runna terhenti dan segeralah ia berbalik badan .
“Runna, kita bareng ya berangkatnya soalnya aku masuk pagi sekarang” terang farah.
“Boleh fa , mari kita berangkat bersama” sahut runna dengan rama.
                Angkot biru lah pahlawan mereka, mereka senantiasa mengantar dan menjemput runna dan kawan-kawan kapan saja.
“Run, aku masuk kelas dulu ya, nanti kalau kebetulan kita selesai kulianya bareng kita pulang bareng lagi ya run” Terang kembali farah sembari meninggalkan runna.
“InsyaAllah fa” sahut singkat runna.


*******


Senja sore mulai terlihat walaupun warnanya belum sempurna , masjid kampus pun mulai ramai bejejer sepatu yang mulai dari merk pasaran hingga merk jutaan semua rapi tertata didepan masjid tidak ada perbedaannya antara yang merk pasar ataupun merk jutawan semua sama. Sama tertata rapi di rak sepatu.

                Runna segera mengambil air wudhu ia berharap tak ketinnggalan berjamaah dengan anak-anak dari fakultas sastra inggris maklum saja ia adalah kloter terakhir yang keluar dari bangunan kuat yang dibuat tangan manusia sebagai tempat menutut ilmu.

“Runna , kamu dari fakultas Management itu kan” Sapa seorang wanita yang berdiri persis disebelah kanan runna.
                Belum sempat runna menjawab takbir mulai terdengar dari depan pertanda shlat suadah di mulai.Khusyuk dalam shalat termasuk sebgai kemenangan bagi seorang mukmin.Setiap gerakannya adalah sebuah terapi setiap bacaannya adalah dzikir.

“Maaf tadi belum sempat menjawab pertanyaan mbak” Runna mencoba mendekati seorang gadis yang tadi mengajaknya mengobrol.
“Iya tidak apa-apa mbak, kan uda dimulai juga shlatanya, oh iya mbak yang bernama runna kan anak fakultas manegement itu kan” sahut gadis itu.
“Iya mbak benar , kalau mbak sendiri siapa namanya?”
“Nama aku Ratifah mbak , biasa di panggil ifa dari fakultas sastra inggris mungkin aku adalah adik kelas mbak maklum aku baru semester 3 mbak” sembari menatap runna.
“oh iya , aku panggilnya berarti dek ifah saja yah” sembari memberikan senyum terindahnya.

                Mereka berdua melanjutkan obrolan sampai didepan pintu kampus ya karena ifah telah dijemput oleh seorang ibu paruh baya yang amat mengkhawatirkan ifah dan setia menunggu ifah sejak tadi.
“Mbak kapan-kapan kita lanjutkan lagi ya obrolan kita” Teriak ifah yang sudah masuk kedalam mobil.
“InsyaAllah ya dek”
****
                Senja mulai sempurna , riuh suasana rumah kost mulai terdengar ada yang beberapa sibuk dengan acara tv , ada yang begitu antusias membuat pr mungkin , ada yang asik mendengar musik dengan earphone sembari membaca buku, ada juga yang berebut masuk kamar mandi ah lengkap sudah senja hari ini.

                Adzan merdu mulai terdengar disetiap sudut pertanda bahwa waktu magrib telah tiba. Mendadak suasana kost menjadi hening senyap hanya terderdengar suara air di dalam kamar mandi.

“Assalamu’alaikum mbak runna aku boleh masuk” sembari mengetuk pintu kamar.
“Wa’alaikum salam , boleh dek masuk saja” rupanya runna sudah hampal dengan suara dan ketekukannya.
“Mbak aku mau cerita bolehkan mbak?” sambil menundukkan kepala
“Boleh saja dek, monggo mawon” timpal runna.
“Mbak, Aku baru saja putus dari pacar aku mbak , dia jahat sekali sama aku mbak katanya aku ini satu-satunya tapi tadi sehabis aku pulang dari kampus aku melihat dia sedang asik makan bareng cewek lain mbak” dan nampaklah air matanya jatuh membasahi kedua pipi chubbi.nya.
“Kan mbak uda pernah bilang to sama kamu fa , jangan pacaran !!!!
Tapi kamu masih saja ngeyel dikasih tau sama mbak, !! nah kalau sudah gini mau apa ??
Mau marah-marah sama dia yang hanya bisa ngegombal saja !! tak ada niat serius sama kamu? Gak ada gunanya fa” sahut runna.
“Tapi mbak , aku beneran suka sama dia , aku cinta sama dia mbak” terang farah
“Aduhh adekk !!!! check lagi deh itu cinta apa bukan !!!
Sama kamu saja dia berani buat tidak jujur dan ngeduain apalgi sama Allah dek ?
Ingatkan kemaren mbak bila apa sama kamu jika berani untuk mencinta kepada makhluk berati harus berani kecewa pula dek” Sahut kembali runna sembari merapikan kamarnya.
“Ah mbak runna gak ngerti si gimana itu jatuh cinta dan patah hati, jadi mbak runna bisa ngomong seperti itu” sambil ngeyel.
“Eh kata siapa ?? runna sama kaya kamu , runna punya rasa dan juga bisa merasakan tapi runna berusaha menjauhkan itu semua sebelum runna benar-benar ingin memasukkan seseorang diruang lain runna fa” Runna mulai mendekati farah.
“Terus aku bagaimana mbak ? aku kan cinta?”
“Duhai adekku tersayang dengar nasihat dari salah satu orang bijak Kadang-kadang ALLAH hilangkan sekejap matahari kemudian dia datangkan pula guruh dan kilat. Puas kita mencari di mana matahari, rupa- rupanya ALLAH  hadiahkan kita pelangi yang indah.”
“Maksudnya mbak” Farah nampak tak mengerti dengan maksud kalimat diatas.
“Suatu saat nanti kamu kan mengerti tentang nasehat ini” sambil tersenyum
“Kamu harus bisa mengambil keputusan itu fa, putuskan dia dan kembali pada-Nya percayalah bahwa janjinya itu nyata fa” kata Runna sambil ia melanjutkan menulis.
“Tapi apa semudah itu mbak ? sedangkan aku saja masih mencintainnya?” sahut farah.
“Bagaimana kamu tau itu mudah atau tidak bila engkau sendiri tak pernah mencobanya?”
“Iya mbak , terimah kasih ya untuk semua nasehatnya” senyum dalam tangis farah.

*****
                Hening malam mulai menyapa kegelapan , angin yang semakin menusuk tulang membuat sebagai orang tetap mempertahankan selimut kebanggaannya.
                Di balik kamar kecil terdengar ribuaan doa yang ia panjatkan kepada-Nya
Ya Allah
Di malam yang hening ini
Aku mulai bersimpuh kepada-Mu
Memohon segala ampun untuk segala dosa
Ya Allah
Seperti janji-MU yang terangkum dalam kitab penjagaan-Mu
Engkau takdirkan orang-orang mencintai-MU
Dengan orang-orang yang mencintai-Mu pula...
Maka ku mohon ya Allah Sebelum cinta itu datang
Izinkan aku berdoa kepada-Mu
Agar suatu saat nanti engkau kirimkan cinta itu
Dalam jalan Cinta-Mu..
Aamiin

                Mentari mulai menyenari, embun-embun yang menempel didedaunan memberikan aroma khas pagi hari. Tukang bubur yang sudah lama berdiri di depan gerbang kost dan tukang sayur yang mulai ramai dikerumuni ibu-ibu, Menyajikan cerita lain di pagi hari.
                Kali ini Runna memutuskan berangkat pagi-pagi sekali kekampus ia memutuskan untuk berdhuha pula di masjid kampus. Tak lama sampailah ia di kampus tercinta ia langkahkan kaki mungilnya menuju masjid kampus tak banyak orang disana hanya berapa saja dan dapat ia hitung jumlah.
                Bergegaslah ia mengeanakan mukenah putih nan bersih ia mulai mengabdi di pagi hari.
Sesekali terdengar bunyi sapu yang mengail sampah-sampah disekitar masjid,nampak satu persatu mulai datang dan pergi.
Setelah selesai ia mengabdi di pagi hari Ia segera menuju perpustakaan kampus banyak sekali buku yang ingin segera ia baca. Tak lama kemudian
“Assalamu’alaaikum Runna?”sapa seorang laki-laki betubuh tegap dan berkemeja didepan meja runna
“Wa’aalaikum salam , maaf anda siapa ya?”
“anda tak harus tau saya sekarang , namun apa benar anda yang bernama Runna?”
“Iya benar” sambil menundukkan pandangannya.
“Ya sudah saya permisi dahulu ya runna, assalamu’alaaikum?” Begegaslah laki-laki itu meninggalkan runna.

*****
“Runna, Budhe boleh bertanya sama kamu nduk?” suara ibu kost yang masih saudara runna
“Boleh dong budhe , ngomong saja” sambil tersenyum.
“Selama ini budhe perhatiin kamu tak pernah bercerita tentang seorang laik-laki satu pun kepada budhe ?”
“Iya budhe kenapa?” sambil menatap buku yang ia bawa.
“Apakah kamu punya pacar runn?” tanya budhe.
Runna kaget “Ndak budhe runna tidak berpacaran” sahut runna.
“Umur kamu juga sudah dewasa sebentar lagi juga lulus kuliah”
“Iya budhe, tinggal satu semester kan budhe ?” sahut kembali runna.
“Kamu mau budhe kenalkan pada seseorang? Bukan untuk berpacaran melainkan bertaa’arufan runn ? budhe juga sudah ngomong dengan ibumu dan ibumu juga mengiyakan usulan budhe run. Menurut kamu bagaimana ?” timbal budhe aisyah sambil menyeput teh hangat.
“Maaf budhe runna belum bisa menjawab sekarang” terlihat ia menundukkan pandangannya.
“Kenapa run ? apa kamu sudah berniat bertaa’arufan dengan lelaki lain?” tegas budhe.
“Maaf budhe, Runna belum bisa menjawab sekarang , maafin runna ya budhe dan sebelumnya runah juga mengucpkan terimah kasih kepada budhe untuk niat baik budhe, Runna mohon pamit ke kamar dulu budhe”
“Iya benar , budhe hanay saja ingin melihat kamu bahagia dunia akhirat run , karena kamu juga tanggung jawab budhe disini” terang budhe aisyah.
“Iya budhe, runna sayang sama budhe” nampak ia mulai melangkahkan kaki.
                Hatinya pun mulai riuh , ribuan pertanyaan terlintas dalam hatinya, harapan dan do’a pun ikut menyelinap dalam hati yang gelisah.






***********
#Bagaimana yang terjadi setelah runna mengetahui ajakan bertaa’arufan ?
#Hikmah apa yang bisa di ambil dari sepenggal cerita diatas ?

Nantikan Kelajutan kisahnya Bersama Izza A.R ^_^























*11-12-13 @Depan masjid Miftahussalam*

0 komentar:

Untukmu Sayang

9/24/2014 09:37:00 AM Senja Kemuning 0 Comments

Assalamu’alaaikum cinta :)
Apa kabar hari ini? Semuga imanmu semakin bertambah serta kedewasaan diri selau melekat pada dirimu sayang.
Bagaimana dengan usahamu sayang? Semuga engkau sellau istiqomah berjuang dalam mencari keberkahan, karena nantinya hanya rezki yang penuh keberkahaan sajalah yang akan aku terimah meskipun bilangannya tak sebanyak yang menjadi pengharapan.
Selalu ingin ku tanya hari ini kau telah belajar tentang apa sayang? Semuga esok kau mau membagi pengetahuanmu itu kepadaku yang bodoh ini, kau tahu sayang nantinya dengan ilmu itu kau akan mengajak aku dan keluarga kecil kita dalam jalan pencarian surga-Nya bukan. Maka dari itu sudilah kau membagi ilmu itu padaku agar kau dan aku sama-sama dapat berjuang dalam jalan-Nya sayang.
Tapi sayang, mungkin waktu dan kehendak Tuhan belum memperbolehkan untuk kita berjumpa.  Atau mungkin kita telah berjumpa namun belum Tuhan izinkan untuk kita bersatu bersama dalam maghligai cinta-Nya. Apapun itu sayang do’a terbaik akan selalu aku kirimkan untukmu semuga Tuhan berkenan menjagamu, menjaga imanmu serta menjaga cintamu itu.. (hehhe)

Sayang, jika suatu saat kau baca surat ini ku harap kau akan sedikit tersenyum karena terlalunya aku menuliskan semua tentangmu ataukah kau akan marah kepadaku karena surat ini sayang?

Sayang, cinta sejati itu tidaklah harus selalu memiliki bukan?
Kenapa bisa begitu? Mengapa demikian ? itu salah?. Kau mungkin ingin berkata demikian bukan? Atau kau mempunyai jawaban lain??
Karena cinta sejati hakekatnya tidak pernah memiliki,Semua yang ada di alam jagat raya ini ialah kepunyaan-Nya, yah termasuk cinta sejati itu sayang.
Jika kau masih tak percaya denganku bahwa cinta sejati itu tidaklah harus memiliki, itu mungkin adalah hakmu sayang.Tapi biarkan sedikit aku berbagi kisah yang sangat populer dan bahkan kau pun tahu dari cerita nantinya kau dapat membandingkan dan menanyakan kepada dirimu sendiri apakah cinta sejati itu?
Sayang, kau Tahukan kisah romantisme Romeo dan juliet? (Ah, aku sedang tidak lebay sayang) aku yakin kau sangat tahu cerita ini sayang. Bayang yang mengira bahwa romantisme mereka adalah kisah cinta sejati, tapi mari kita lihat bagaimana kisah cinta mereka yang sebenarnya sayang. Romeo dan juliet tidak dapat bersatu karena perbedaan kasta diantara mereka yang kemudian membuat Romeo nekat menenggak racun dan alhasil Romeopun mati setelah meminum racun itu dan tak berapalama julietpun mati disamping Romeo karena mencium bibir kekkasihnya itu yang penuh dengan racun. Apakah ini yang disebut sebagai cinta sejati sayang. Harus sama-sama mati bila tidak bisa bersatu!
Ataukah masih ingat kisah cinta Qais dan layla keduanya pun hampir sama dengan kish cinta Romeo dan Juliet. Semuanya demi cinta sejati, semuanya mengatas namakan cinta.
Tapi sayang, aku katakan kembali cinta sejati tidaklah harus memiliki.
Aku akan kembali berkisah dengan cerita yang juga melegenda sayang, kau mungkin juga sudah sangat hapal dengan kisah ini. Tapi izinkan sedikit saja aku bercerita untukmu, maukah kamu mendengarkannya? (Harus mau) hehehew
Kau tahu kah Kisah cinta Salman Al-Farisi bukan?
Inilah bukti bahwa cinta sejati tidaklah harus memiliki, bagaimana mungkin. Mari kita lihat bagaimana kisah cinta salman. Saat itu ketika salaman merasa sudah waktunya untuk menikah, ia jatuh hati kepada salah satu wanita mukmin dari kalangan anshar. Dan demi mempermudah niatannya ia datang kepada sahabat sekaligus saudaranya Abu darda’. Dan kau tahu sayang bagaimana tanggapan abu darda kepada salman ia amat senang mendengar keinginan sahabatnya tersebut dan kemudian ia begitu semangat mempersiapkan segalanya termasuk mengantar salma datang kekeluarga wanita mukmin tersebut. Kau tahu apa yang terjadi ketika mereka berdua sampai dirumah wanita mukmin tersebut. Abu darda menyampaikan keiinginan salman kepada wanita mukmin tersebut. Namun apa jawaban dari Tuan rumah,dia menolak lamaran salman akan tetapi apa yang terjadi selanjutnya.Kemudian tuan rumahmelanjutkan jawabannya akan tetapi apa yang tuan rumah itu katakan? Ia mengatakan bahwa jika abu darda’ juga memiliki keinginan yang sama dengan salman, maka wanita mukmin tersebut bersedia menerimahnya.
Betapa hancurnya hati itu sayang, apabila salman itu adalah kita. Betapa beratnya menerimah segala keputusan tersebut. Namun kau tahu sayang, Allahu akbar salman justru mengucapkan takbir dan seketika pula ia menyerahkan segala mahar dan nafkah yang yang ia persiapkan ia serahkan kepada Abu Darda’, dan ia juga mengatakan akan menjadi saksi pernikahan Abu darda’ dan wanita mukmin itu! Ah sayang betapa indah cinta itu. Ketika cinta itu murnih datang dari-Nya, ketika ia tahu hakekat cinta itu bukan dengan memiliki maka tidak ada yang berat untuk dijalani sayang. Meskipun kau dan aku tahu itu bukanlah perkara mudah namun bukan berati sulit untuk dijalani bukan sayang ??

Sayang, begitulah hakekat cinta. Ia tak harus memiliki karena pada hakekatnya cinta hanya Milik-Nya. Dan semuga cinta kita nantipun datang karena-Nya ya sayang (Aamiin).
Sayang, ku harap kau mengerti dan semakin paham bahwa segalanya hanya sebuah titipan. Ya titipan maka apa hak kita untuk menahannya.?
Dan semuga surat ini dapat menghiburmu disana sayang sekiranya hatimu tengah terluka, semuga surat ini dapat menguatkan jiwamu bilamana jiwamu tengah melemah.

Dariku. . .
Episode yang Tuhan siapkan untukmu ^_^

0 komentar:

Dongeng Pengantar Tidur

9/21/2014 07:07:00 AM Senja Kemuning 0 Comments





            Hujan turun lebat selepas isya’ , mengantarkan fadil kekamarnya dan menemaninya sampai tidur itulah salah satu jadwal wajib untuk ibunda fadil.

“Fadil jagoan ibu sudahkah berwudhu dan mengosok gigi kah” tanya ibu fadil sembari membenahi selimut fadil.
Fadil hanya mengangukan kepalanya.
“Bagus, pinter jagoan ibu” ujar ibunda fadil, “Oh iya tadi ibu denger fadil tidak mau ikut ya waktu diajak ayah kemasjid waktu asyar tadi” rayu ibunda.
Fadil nampak diam.
“Hlo kenapa fadil tidak mau?cerita sama ibu sini?” ujar ibunda dengan membelai rambut fadil.
“Fadil mau main buk” jawab polos anak berumur enam tahun.
“Fadil masih mau main ya, tapi kalau sudah mendengar adzan fadil harus bergegas pulang mandi dan habis itu berangkat kemasjid sama ayah yah” ujar lembut
Fadil tersenyum kepada ibunya.
“Fadil mau kan nanti masuk surga bersama ayah dan ibu?”
“Mau buk”
“Kalau begitu fadil harus rajin shalat berjamaah ya dimasjid” kata imbuhnya sembari menyalakan obat nyamuk elektrik
J
“Kalau begitu ibu mau bercerita pada fadil
Dahulu kala ada sekelompok domba yang di pelihara oleh seorang saudagar domba itu terdiri dari tujuh ekor dan ada dua ekor anak domba.Suatu ketika sang pemilik itu mengajak domba-domba untuk merumput diladang rumput yang sangat luas ia biarkan domba-domba itu mencari makan sepuasnya” ujar ibunya.
“Terus selanjutnya bagaimana buk?” tanya fadil yang penuh rasa ingin tahu.
Ibu tersenyum kepada fadil.
“Selanjutnya anak-anak domba itu bermain dan mencari makan terlalu jauh sebelumnya anak-anak domba itu sudah diperingatkan oleh ibu domba itu untuk tak bermain jauh-jauh dari padang rumput karena jika terlalu jauh bisa tersesat atau ada harimau yang akan segera menerkamnya”
“Terus bagaimana dengan anak-anak domba itu i..bu” dengan sedikit cadelnya.
“Ya seperti yang ibu domba itu katakan anak-anak domba itu hilang, setelah pemilik domba itu mencarinya kesana kemari ia hanya menemukan satu anak domba yang terluka kakiknya dan satu anak domba lainnya tak ditemukan”
“Lantas apa yang terjadi dengan domba yang satunya ib..u” fadil nampak masih penasaran.
“Anak domba yang satu hilang tak ditemukan kembali”
“Fadil tak mau seperti anak domba itu ibu” kata fadil.
“Iya fadil jangan seperti anak domba itu yah,
Yang tak nurut sama ibu atau ayahnya akhirnya anak domba itu harus hilang selamanya.
Makanya fadil harus nurut sama ayah kalau mau diajak kemasjid fadil harus nurut atau waktu disuruh belajar  dan mengaji fadil juga harus mau biar fadil tidak seperti anak domba itu ya” ujar ibunya sambil memberikan ciuman terhangat dikening jagoan kecilnya.
“Fadil mau minta maaf sama ayah bu” ujar fadil dengan polos
Tubuh tegap yang menompang keluarga segera melangkah menujuh fadil yang nampaknya sejak tadi telah memperhatikan fadil dan ibunya.
“Ayah, fadil mau minta maaf” suara polosnya sambil memegang tangan ayahnya.
“Jagoan ayah harus nurut yah” sambil memeluk fadil.
“Yaudah sekarang fadil bobok ya jangan lupa berdoa dulu ya nak” ujar ibunya.
“Bismikallaahuma Ahyaa wa Bismika Amuut” ujar fadil
“Sekarang jagoan ayah tidur dulu ya,Assalamu’alaaikum” ujar ayahnya melangkah keluar bersama ibunya.



*Terinspirasi dari hujan yang turun
Bakda isya’ didepan masjid miftahussalam 03/01/2014*
           

0 komentar:

Air Mata Anissa

9/21/2014 07:05:00 AM Senja Kemuning 0 Comments




Siang ini begitu panas,angin yang bercampur polusi pun ikut andil menambahkan suhu udara kian memanas.Bunyi klason yang bersahutan juga menambah suasana siang semakin mencengkam.Itulah sekiranya pemandangan siang dijalanan ibu kota panas,bising dan tak nyaman.
Dan karena faktor itulah beberapa remaja putri ibu kota enggan mengenangkan pakian muslimah.Termasuk anissa Septiana gadis belia ini pun mengungkapakan alasan yang sama kenapa sampai saat ini ia masih enggan untuk mengenakan jilbab.
“Setiap hari rumah ini begitu sepi, semua orang terlalu sibuk dengan dunia mereka masing-masing ayah, ibu bahkan abang aku pun terlalu sibuk dengan urusan mereka masing-masing, entahlah mereka semua sadar atau tidak bahwa mereka semua memiliki aku” begitulah coletahan anissa selepas ia sampai dirumah entah apakah ia merasa capek atau ia benar-benar telah merindukan keluarganya hanya dia dan Tuhanlah yang mengetahui.
            Angin meliuk-liuk memainkan dedaunan yang berserakan,senja yang kian menawan diantara gedung pencakar langit.Sesekali anissa menatap langit ia mencoba menerka pesan yang tak tertulis dari langit untuknya.
“Senja” batin anissa sembari ia menatap langit dari atas balkon rumahnya.
“Senja yang indah,melukis kisah anak manusia dan saksi sejarah lika-liku manusia” sahut sosok suara yang tak asing lagi ditelinga anissa.
“Safinah” teriak senang, karena sampai saat ini safinahlah sosok setia dalam kesepian sahabat terbaik anissa.
“Seperti senja yang selalu mencoba mendekati malam, mungkinkah itu yang kamu rasakan duhai sahabatku ?” canda safinah kepada anissa yang sendari tadi ia nampak murung.
“apa.an sie kamu” simpul malu mulai menginyir indah diwajah lugu anissa.
“Jalan-jalan yuk niss” ajak safinah
“Mau kemana ? ah aku malas fin !!”
“Gak jauh-jauh sekitar sini saja ,kita naik sepeda ya ! mau dong mau dong”
“Emh”
“Ayolah, gak bosen apa ya di dalam rumah terus , hello dunia ini luas cantik”
“baiklah tapi jangan lama-lama dan jauh-jauh aku beneran malas tauk !!”
            Burung indah pun berkicau riang seakan mereka ikut senang dengan menyaksikan persahabatan mereka.Sepedacantik dengan warna ungu dan merah jambu terus mereka ayuh dengan sekuat tenaga. Canda riang mulai terdengar mengisyaratkan bahwa mereka menikmati waktu indah bersama.
*****
            Alarm jam selalu berbunyi setiap pukul 05.00 menandakan bahwa semua harus segera bergegas.seperti biasanya ayah dan ibu sudah pergi setiap pukul 06.00 pagi, abang ku yang jarang pulang karena masih melakukan Kulia Kerja Nyata diluar kota.
Pagipun selalu terasa biasa,sebuah memo yang sudah ibu tulis untuk anissah lah senantiasa menemani pagi sebelum anissah sampai kesekolah.
            Udara yang bersih , kelas yang rapi serta suasana kelas yang kondusif mengisyaratkan begitu nyamannya sekolah anissah.
Pagi ini giliran mata pelajaran yang ditampung oleh pak Syarif yang memasuki ruang kelas anissah.Hampir semua anak menyukai pelajaran yang beliau tampung.Pelajaran agama yang hanya ada satu kali dalam satu minggu pelajaran.
“Baiklah sebelum bapak memulai pelajaran, adakah diantara kalian yang ingin bertanya tentang materi kemarin” Senyum indah selau terukir diwajah pak syarif.
“Ada pak, Pak sebenarnya jilbab itu wajib atau tidak sie untuk seorang cewek” kata andi.
“Bagus sekali pertanyaan kamu ndi, dengar bapak ya coba kalian renungan maksud arti ayat yang bapak bacakan ‘Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu & isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah utk dikenal, karena itu mereka tak di ganggu. & Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS. Al-Ahzab: 59), dalam arti bacaan ini Rasullah SAW mengunakan kata katakanlah yang pada konteks maknanya adalah sama dengan menyuruh” Pak syarif mulai menatap satu muridnya.
“Berarti Berpakaian muslim dan berjilbab itu adalah suatu keharusan ya pak” sahut firman dengan antusias.
“Betul sekali,jika kalian mengerti bahwa satu langkah kaki kalian keluar dari rumah kalian dan kalian tak menutup aurat kalian dengan pakaian muslim dan jilbab maka sama halnya kalian semua mendekatkan ayah-ayah kalian kepada api neraka, ini untuk para wanita dan seorang anak laki-lakipun harus mengerti, iya kan pak” sahut Ririn dengan sangat ramah dan sesekali ia menatap teman-temannya.
            Suasana kelas menjadi cukup tegang karena mereka semua saling berebut bertanya.Di bangku no dua dari depan nampak wajah ayu yang sembari tadi hanya diam memperhatikan setiap pertanyaan dan jawaban yang dilontarkan.Ia adalah anissa sesekali ia menundukkan kepalanya ketika ia mendengar setiap jawaban , terlebih nasehat ririn hampir-hampir ia menjatuhkan air matanya.
“Ya Allah , ya Tuhanku Sungguh aku telah lalai menjadi hamba-Mu. Aku terlalu jahat kepada-Mu , kepada Ayah-ku karema aku tak pernah memperdulikan perintah-Mu” Riuh batin anissa dalam seketika.
******
            Senja kembali menemui langit , menyampaikan pesan bahwa sang malam akan segera menggantikan siang , ada angin yang selalu setia menemani kehidupan.Di sudut pelataran terdengar germicik air yang mengalir yang nampaknya sengaja dibuat untuk mempercantik pelataran.
“Kenapa dengan perasaan ini ? perasaan tiba-tiba menggelisahkan hati ? ada tangis yang ingin keluar ada sesuatu yang amat menyesakkan dada” Suara anissa dalam kesendirian sembari memainkan tangannya yang mencoba menggenggam air.
            Kring. .Kring tiba-tiba suara hp nissa memecah keheningan hati ,
“Assalamu’alaikum nissa, ini ririn , nisa dirumah ? InsyaAllah ririn mau kerumah nissa selepas magrib” pesan singkat yang dikirim ririn kepada nissa.
“Wa’alaikum salam rin , iya aku dirumah silakan mampir saja” balasan pesan dari nissa.
“Baiklah, terimah kasih sebelumnya nissa”.
            Langit yang indah dengan awan hitam membentang , angin yang cukup kencang menyapa malam kali ini penghantar kehadiran ririn ke rumah nissa.
“Assalamu’alaikum , nissa” sambil mengetuk pintu.
“Wa’alaikum salaam , silakan masuk rin” senyum semringah terukir diwajah ayunya.
“Iya terimah kasih nissa, kok sepi niss ayah dan ibu kamu kemana?” tanya ririn sembari mengeluarkan buku .
“Ayah dan ibu masih bekerja rin , mungkin nanti malam baru pulang” timpal nissa.
“Rin , aku boleh tanya sesuatu tidak
“silakan saja nis”
“Tapi kamu jangan menertawakan aku ya rin?”
“Ya gak lah nis, masak temannya bertanya aku ketawain itu kan tidak boleh”
“Baiklah rin , Rin aku merasakan keanehan yang teramat membuatku gelisah , aku bingung mau cerita sama siapa ? akupun tak mengerti kenapa semua begini?” terang nissa dengan lirih.
“Perasaan bagaimana niss”.
“Entahlah rin aku pun tak mengerti namun yang aku tau perasaan ini muncul selepas kita membahas kewajiban berjilbab pelajaran pak syarif. Rasanya aku ingin menangis dalam isak yang mendalam”
“Subhanallah niss”
“Kok subhanallah rin , aku masih bingung”
“Mungkin saja itu hidayah untuk kamu nis , ya untuk kamu berjilbab, cobalah kamu tanyakan pada diri kamu adakah perasaan yang mendorongmu untuk segera berjilbab , renungkan kembali setiap perkataan dan kalimat yang keluar tadi saat pelajaran pak syarif” terang ririn dengan sabar dan lembut.
            Tak terasa bulir-bulir indah mengalir dalam rona wajah nissa bersama air yang jatuh dari langit membasahi bumi pertiwi.Ririn mulai memeluk nissa ia mencoba membisikan kata-kata mutiara untuk nissa karena ia tau inilah saat yang paling tepat untuk ia membisikan kata-kata itu sesekali ririn mengajak nissa untuk mengucap istighfar.Dan tak terasa ririnpun menjatuhkan air mata mutiarannya di wajah indahnya.
“Astaghfirullahaladzim..astagh..firullah” suara isak tangis nissa .
“Nis , kamu tau air mata apa yang Allah senangi dari hamba-Nya ? ia adalah air mata yang kita jatuhkan saat kita mengingat atas semua khilaf yang pernah kita lakukan”
            Air langitpun mulai reda bersama meredanya tangis nissa.Tak terasa gema adzan mulai terdengar pertanda waktu isya’ telah tiba.mereka begegas melakukan kewajiban sebagai seorang hamba.
“Rin, maukah engkau mengajarkan aku berjilbab ,mau kah engkau mengajarkan aku mengaji dan mau kah engkau mengenalkan aku pada Tuhanku?” Tanya nissa dengan penuh pengharapan.
“InsyaAllah nis , karena kewajiban seorang muslim dengan muslim lainnya adalah saling tolong menolong dalam kebaikan dan kesabaran”
“Terimah kasih rin” .
*****
            Seperti pohon yang semakin menjulang tinggi keatas semakin berat dan kencang pula angin menerpah.Begitupun kehidupan ini , perubahan baik pasti akan bertemu dengan cobaan namun disini itu lah letak ke-istiqomahan.
            Nissa mulai mengenakan jilbab walaupun belum sempurna namun itulah bentuk keseriusannya , ia senantiasa belajar dan berbenah diri meski banyak sekali orang mencemooh dirinya. Atau meski orang tuanya tak pernah tau perubahan dirinya, ia tak akan menyurutkan niatnya untuk berjilbab.
“Nis , kamu serius pake jilbab” tanya safinah
“InsyaAllah , semuga aku tetap istiqomah fin , ayo kamu juga bergegas tutup aurat apakah engkau tak takut dengan siksa Allah kelak , dan apakah engkau juga tak sayang pada diri kamu dan ayah kamu fin” nissa mulai mengingatkan sahabatnya ia tak ingin bersalah kepada sahabatnya lantaran ia tak pernah mengingatkannya.
Safinah hanya diam eksperesi yang mendatar ada rasa bersalah dalam palung hatinya.
“Ayah dan ibu sudah tau kamu berjilbab”
“Aku tak tau fin,entah mereka tau atau tidak aku tetap menyanyangi mereka dan aku tak ingin mereka dekat dengan api neraka lantaran aku menutup aurat , aku malu fin”
***
            Malam kian larut nissa mulai hanyut dengan air mata cintanya pada Allah, tiba-tiba matanya terpecah tertuju pada selembar kertas tergeletak di meja belajarnya.
“Assalamu’alaikum Annissa Kumala, Bidadari kecil ayah, tak terasa ya nak waktu berlalu begitu cepat engkaupun mulai tumbuh bersama waktu.Ayah minta maaf bila ayah tak menemanimu mengenalkan masa padamu namun bukan berarti ayah tak menyanyangimu.Ayah sangat sayang pada nissa. Dan ayah ucapkan terimah kasih kepada nissa karena nissaa telah menjadi anak ayah , anak ayah yang nantinya akan menolong ayah,Teguhkan imanmu nak istiqomahkan langkahmu karena ayah akan mengawalmu dalam perjalanan”
            Begitulah isi sepucuk surat yang dibiarkan diatas meja.Pesan indah dari seorang ayah untuk putrinya.Ribuan bulir air mata nissa menetes membasahi setiap kalimat indah dan do’a ayah untuk nissa.
Assalamu’alaaikum wahai Dunia,
Seperti yang pernah ku dengar dari sahabatku Ririn Maisyaroh bahwa air mata yang paling dicintai disisi Robb-Nya ialah Air mata yang keluar dari kedua matanya saat ia mengingat semua dosa-dosanya.Dan semoga setiap air mata yang nantinya keluar dari kedua kelopak mataku ini akan menjadi saksi bahwa aku pun sangat mencintai-Mu dalam segala kehinaanku sebagai hamba-Nya.

Dokumen 2013 | Dalam senja

0 komentar:

Jalan Cinta Allah

9/21/2014 07:02:00 AM Senja Kemuning 0 Comments





            Dalam perbatasan senja , langit berwarna jingga,kupu-kupu terbang mengintari ilalang. Hembusan angin yang merdu melelapkan hati yang sedang kacau. Namun indah senja ini tak berlaku untuk Hasna Fikriyah gadis cantik dengan hidung yang indah sekilas memang ia seperti keturunan Arab-Jerman.
“Ya Allah, kenapa itu semua terjadi !!!
Kenapa harus seperti ini setelah kami melakukan lamaran itu. Aku malu”
Teriak Hasna di dalam kamar sejak tadi pagi ia tak mau keluar kamar dan hanya menangis berteriak.Mungkin saja itu yang disebut dengan orang patah hati.
“Nak, keluarlah ibu mau ngobrol sama kamu, keluar ya nak”, Pinta ibu dengan lirih sepertinya Ia tahu persis bagaimana perasaan anaknya.
“Ibu , hasna malu bu.tidak mau keluar kamar, hasna malu bu” timpal hasna dengan nada isak tangis.
“Ibu paham, ibu mengerti na , tapi izinkan ibu masuk dulu ya nak” kembali ibu membujuk putri kecilnya.
            Tak lama hasna membukan pintu untuk ibunya. Segera lah ia memeluk malaikat cinta penerang dalam kegelapan serta muara dalam dahaga.
“Ibu,Hasna salah apa ya ? hasna tau, hasna itu wanita biasa tapi tak seharusnya seperti ini kan bu? Apa lagi pemutusan ini seminggu setelah acara lamaran itu bu!!!
hasna tak tau lagi bu, malu kah ? sedih kah ? kecewa kah? Hasna bingung bu”
“Hasna dengarlah ibu,mungkin saja memang dia bukan jodoh hasna dan berterima kasihlah kepada Allah karena  Allah menunjukkan siapa dia sebelum kalian benar-benar mengucap janji suci di hadapan-Nya. Percaya sama ibu jodoh terbaik dari Allah telah di siapkan untuk hasna.Tak perlu menangis hanya karena kehilangan laki-laki tidak berjodoh dengan husna” lembut nasehat ibu hasna sehingga mampu membendung hujan air mata dari langit air mata hasna.
*****
            Purnama begitu sempurna diatap langit,bintang jingga berkelap-kelip nyanyian malam semakin terdengar.
Ya Robbi Ya Izzati
Izinkan malam ini aku bersimpu lemah
Dalam sujud cintaku kepada-Mu
Ya Robb
Aku begitu merindukan hadirnya
Sosok yang Engkau takdirkan untukku
Dan patut aku rindukkan karena-Mu
Ku mohon dalam senyapku
Ya Robbi segeralah kami pertemukan
Dengan jalan cinta yang Engkau Ridhoi.
Aamiin

            Sinar pagi memaksa masuk kedalam lubang-lubang kecil dalam bumi,daun-daun yang berserakan karena tiupan angin dan suara gemercik jernih air mengalir. Membuat seleruh sendi-sendi umat manusia ingin selalu memuji kebesaran Illahi. Maka Nikmat Tuhan mata yang akan kamu dustakan?
“Assalamu’aalaaikum” Suara anggun terdengar dari dalam rumah.
“Wa’alaikum salam , . . MasyaAllah Airah”
“Iya naa , afwan sebelumnya ana kesini membawa kabar bahagia” terang airah kepada hasna.
“Allahukabar , Boleh aku tebak.!! Pasti kabar kalau kamu akan melaksanakan akad nikahkan ra” Timpal semangat dari hasna karena kehadiran sosok teman yang hampir 5 tahun tak bertemu.
“Alhamdulillah , Allahuakbar , iya naa” senyum pun tersimpul di pipih anggun aira.
“Sama siapa ra?”
“Alhamdulillah beliau dulu adalah teman sekolah waktu sma naa, ternyata Allah menjodohkan kami berdua setelah lama kita tak bertemu , mungkin ini yang disebut dengan jalan cinta Allah.Aku dan dia langsung melakukan khitbah dan sebulan kemudian kami langsung menikah. Dan ini undangan walimatul ‘urs nya” Terang Airah.
Hasna nampak meresapi setiap cerita yang dijelaskan Airah, batinnya mulai berkata
“Allah satukkanlah aku dan dia dengan jalan cinta-Mu”
“Afwan naa. Kamu kapan nyusul” dengan sedikit senyum
“Mohon doanya untuk segera dipertemukkan dengan jodoh dari sisi-Nya raa, aku juga berusaha untuk lebih mendekat diri kepada-Nya” Sambil menundukkan pandangannya isyarat bahwa dia sangat berharap pertemuan indah denganya.
“MasyaAllah naa, keasikan mengobrol jadi lupa,perkenalkan ini saudara sepupu ana.Namanya Afdal Afif”
            Tak ada kata-kata yang terucap dalam perkenal itu hanya senyum dan isyarat tangan untuk menunjukkan bahwa mereka saling menghargai satu sama lain.
******
            3 hari kemudian terlihat kembali langkah kaki wanita anggun di depan pintu rumah hasna.Awan cerah dan bunga bermekaran menyambut kedatangannya.
“Naa, disini ana hanya menyampaikan maksud hati datang kesini,Sepupu ana afdal ingin mengajak kamu untuk bertaa’arufan dan apabila ada kecocokan dan tak ada halangan afdal ingin segera meminangmu”
Hana hanya terdiam batinnya terus memuji kepada Allah ia masih tak percaya bahwa akan secepat ini do’anya terjawabkan.
“Naa. Ana tak sedang bercanda percayalah padaku , afdal begitu serius padamu bukan begitu cepat namun hanya saja ia tak ingin nafsu iblis pun ikut serta masuk kedalam hatinya”
“Bismillah. .ana terima ajakkan ta’arufan ini,semuga ini adalah jalan cinta dari Allah untukku”
“Alhamdulillah ya Robb engkau begitu cepat mengabulkan doa hamba-Mu” Batin Hasna.


salah satu cerpen terpilih dalam antologi buku "Ta'aruf | jalinan menuju halal" penerbit asrifa 2014

0 komentar: